Bunda
Ibu…
sungguh kau adalah Pelita
hidupku.
Tanpamu aku tiada.
tanpa kau ucap, semua anak-anak mu mampu memahami dan mengerti, betapa engkau sangat mencintai dan menyayangi kami.
Allah Maha Cerdas, mengkaruniakan nurani pada setiap perempuan yang menjadi
“ibu”. Karenanya, ibu mampu mencintai anak-anaknya dalam segala keadaannya.
Bahkan ibu mampu bersabar dan menerima dengan lapang, ketika sang anak
menyakiti hatinya (sengaja ataupun tidak). Kasih ibu sepanjang massa dan kasih
seorang anak benarlah hanya sebatas galah. Yang ia bisa patah, dan dapat
diukur. Artinya tidak setulus pemberian kasih ibunda yang tak mengharapkan
kembali jasa dan ataupun imbalan. Allah mengkaruniakan ibu dengan
kebijaksanaan, sehingga ia mampu mengetahui bahwa seorang suami dan anak yang
baik tidak pernah mungkin menyakitinya. Tetapi hanya sebagai penguji kekuatan
dan keteguhan hatinya. Ibu mampu menanggung pedihnya bertaruh nyawa ketika
melahirkan, yang dikemudian hari si anak meninggalkannya disaat dewasa (kematian
pemisahnya), dan atau bahkan mengabaikannya ketika ia sudah mulai lanjut usia.
Ibu…
senyummu lah yang mampu menguatkan setiap langkah hari-hariku. Allah lah yang
menjadikanmu semangat untuk ku bertahan, dan sungguh karena Allah lah aku hadir
untuk mengisi kehidupanmu. Tak pernah ku tahu kau mengeluh, yang ada hanya
kata-kata penguat yang terucap darimu ibu. J sejuta
langkahku menyusuri hari-hari ku, hanya engkau yang mampu memberikan yang
terbaik bagi ku. Disaat semua orang berpaling dan tak menghiraukan aku, hanya
engkau yang mampu hadir mencoba membahagiakan aku. Disaat semua teman, kawan
dan bahkan sahabat tak setia dengan kisah-kisahku, hanya engkau yang mampu
mengerti dan mau mendengarkan semua kisah-kisahku. Saat dunia tak berpihak,
yang ku tahu selalu ada ibu disampingku, disisi terindah hidupku dan seorang bapak
yang tenang disisi Rabb ku. Ibu, kau semangat ku… maka jangan
pernah pergi kecuali maut lah pemisah diantara kita. Disuatu massa, yang ku
tahu hanya kebahagiaan telah menjadi putrimu dan bagian darimu. Yang pernah
terlahir dari rahimmu…
Thanks for your everything…!!!
Bunda, disamping mu ku
rasakan kedamaian,,,
Berbagi kisah hanya
berdua, seolah hanya aku yang mampu mengertimu… J
Sekarang, ku mulai
mengerti peranmu,,,
Sangat mengagumimu,
akan perjuanganmu untuk ku.
Untuk kami, para
anak-anakmu,,,
Untuk bapak, aku bangga
menjadi anakmu.
Ya,,,anak dari kalian
berdualah yang mampu membuat saya sempurna…
Ya Allah, beribu-ribu
syukur yang hamba panjatkan.
Itu hal yang mewakili,
begitu banyaknya nikmat atas semuanya yang telah Allah berikan pada hamba. J
Tanpa terasa, termenung
ku dalam do’a.
Lamunan membuyarkan
semua angan-anganku
Yang ada, ku tahu!
Allah ku tak menyukai hambanya untuk berangan-angan.
Sekejap terlintas dalam
bayangan, mampukah saya membahagiakan orang tua hamba ini ya Rabb?!
Seolah tak bisa
percaya, karena detik ini saya belum mampu meyakinkan ibu e tuk bahagia.
Ibu e,,,yakinlah, yuni
senantiasa selalu membahagiakan mu!
Tidak hanya untuk saat
ini, tapi jua untuk massa yang akan dating nanti.
Dimana, tempat itu
indah dan tiada bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Ya, tempat yang begitu
sempurna tanpa bisa kita menggambarkannya bagaimana dan seperti apa.
Karena tempat itu tidak
sama dengan dunia.
Tempat dimana, akan
penuh bahagia didalamnya.
Suka cita, bahagia,
canda tawa, kedamaian, ketentraman, kedamaian dan segala yang menyenangkan ada
didalamnya.
Tanpa ada sedikit duka,
dan tanpa setetes air mata pun yang keluar.
Dimana, semua yang
terjadi selalu membahagiakan kita nanti.
ya Allah... I no doubth about it! :)
Allah, that only You
can understand me. Always You can gives me many favors, cause that only You is
Almighty. Allah Akbar…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar