Jumat, 13 Desember 2013

Do’a adalah Ibadah ^_^



            Allah Swt menyebut do’a adalah ibadah, seperti dalam kandungan surat Al-Mukmin ayat 60, yang artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."    [1]. Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Sesungguhnya do’a adalah ibadah” kemudian beliau membaca ayat tersebut. Hanya Allah Swt yang Maha membalas do’a dan permohonan setiap hamba-Nya. Berdo’a dengan ikhlas akan lebih menguatkan dalam memperoleh pengharapan, karena dengan ikhlas lebih dapat dekat pada pasrah dan sungguh-sungguh kembali kepada Allah Swt.
Allah Swt telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdo’a, dan Dia berjanji untuk mengabulkannya. Yang di mana sebuah do’a yang dipanjatkan oleh seorang muslim senantiasa berada dalam dua kondisi. Pertama seorang hamba-Nya berdo’a dengan penuh harap, dalam mendapatkan segala keinginan yang ada di sisi Allah Swt. baik berupa pahala maupun kebahagiaan di Dunia dan kenikmatan yang kekal di Akhirat. Serta dengan kondisi yang kedua, yakni seorang hamba-Nya berdo’a dengan rasa takut (cemas) terhadap segala sesuatu yang telah dipersiapkan oleh Allah Swt bagi musuh-musuh-Nya, berupa siksa kekal, adzab, dan neraka.
Sebagaimana Firman Allah Swt yang artinya :
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas[2]. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al- Anbiyaa’ : 90)   [2]. Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah doanya dan khawatir akan azabnya.
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[3]. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al- A’raaf : 55-56)  
[3]. Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
            Bukankah do’a itu merupakan senjata orang mukmin?!!! Yang hanya kepada Allah Swt mereka meminta dan mengharap segalanya. Karena do’a adalah ibadah murni yang tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah Swt. Dan, sesungguhnya Allah Swt ialah dekat! Dengan do’a, sesorang dapat beribadah secara optimal kepada Rabbnya. Oleh karena itu, maka barangsiapa meninggalkan do’a dengan perbuatannya seolah-olah ia menyatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan Allah, hal ini akan menyebabkan turunnya murka Allah Swt. akan tetapi, seringkali manusia lalai untuk bisa bersyukur kepada Allah Swt. sehingga ketika permasalahannya diselesaikan melalui do’a, ia pun lupa bahwa Allah Swt yang mengatasi segala persoalannya. Ingatlah!!! Allah Swt murka, jika kami tidak meminta kepada-Nya. Namun jika manusia ketika ia diminta, maka dia marah.:D
 Sungguh, do’a bukan hanya sesuatu yang diperintahkan, tetapi dengan do’a jua bisa mengantarkan sang pelakunya untuk mendapatkan pahala dari sisi-Nya. Adapun keutamaan do’a lainnya, Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada yang (bisa) menolak Qadla, kecuali do’a. Dan tidak ada yang (bisa) menambah umur kecuali kebajikan.” (HR. Ibnu Majah: I/35)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar