Minggu, 25 Oktober 2015

Gathering,,, :-)




Keluarga kecil ku ketika Kuliah, Kerja Nyata (KKN) di Blega - Bangkalan MADURA,,,,,,,,,, :)

Rabu, 07 Oktober 2015

"Ku serahkan Putriku padamu,,,"

Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.

Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.


Dan waktupun berlalu…
Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.

Tapi…
Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya.

Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku.

Ijinkan kami untuk sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.

Tolong, jangan beratkan hatinya, karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua.

Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.

Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami.

Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti putriku.

Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu?

Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.

Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.

Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari. :)

Kamis, 09 Oktober 2014

Our dreams will come True :)


        Salam terindah untuk para sahabat tercintaku, yang kini masing-masing telah meraih dan merengkuh suksesnya. Kala masa berlalu, saya pinta tiada merubah yang baik, yang melekat dalam diri. Semoga tidak berbalik kisah menjadi sebeku es kutub utara, yang di dalamnya tiada sapa, tiada balas-membalas, kaku antar lainnya, dan tiada rasa peduli. karena saya merindukan sang bunga-bunga :)
Masa yang mempertemukan, saya ulurkan tangan untuk dapat berkawan, ceria dan berduka bersama-sama. bayang-bayang akan terpisah tidak terlintas, hingga kelulusan menjadi noktah perpisahan kita di kala itu. waktu yang mengeratkan segala hubungan dan komunikasi kita di kala waktu itu, kedekatan senantiasa memupuk keakraban. Perpisahan yang kini ada,,, akankah membuat kita lupa kan satu sama lainnya??? Entahlah... :)





Telah saya temukan sapa dakam kesunyian, canda dalam diam, tawa di dalam kebersamaan. Semuanya telah menjadi satu... 


       Kala terpisah jarak, salam rindu dalam sanubari kian menghembus. Adakah disana kalian jua merindui?! :)   disini mencoba menunggu sejuta kisah dari bunga-bunga, namun disini nampak hanya teratai sendiri. Sujud panjang ini (04 November 2012) semoga kian menjadikan penguat langkah kita diantara semuanya. Kebersamaan yang selalu mengisi hari-hari kita semasa putih abu-abu, semoga terkenang dan tiada pernah terlupa. Hembusan ceritanya semoga tak kan pernah cepat berakhir dalam bayang-bayang cita. Kala masa telah tiba, satu persatu dari kita kan menghilang, bukan bayangan yang memudar, namun semakin bertambah terang dalam pengharapan atas do'a sepersaudaraan (sesama muslimah). Masa depan kita dipenuhi semangat, keceriaan, dan mempersatukan ikatan kita sebagai Sahabat Sejati ^_^  

When it's impossible to change others, so you must change yourself before. :)

Jumat, 13 Desember 2013

Do’a adalah Ibadah ^_^



            Allah Swt menyebut do’a adalah ibadah, seperti dalam kandungan surat Al-Mukmin ayat 60, yang artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."    [1]. Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku.
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Sesungguhnya do’a adalah ibadah” kemudian beliau membaca ayat tersebut. Hanya Allah Swt yang Maha membalas do’a dan permohonan setiap hamba-Nya. Berdo’a dengan ikhlas akan lebih menguatkan dalam memperoleh pengharapan, karena dengan ikhlas lebih dapat dekat pada pasrah dan sungguh-sungguh kembali kepada Allah Swt.
Allah Swt telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdo’a, dan Dia berjanji untuk mengabulkannya. Yang di mana sebuah do’a yang dipanjatkan oleh seorang muslim senantiasa berada dalam dua kondisi. Pertama seorang hamba-Nya berdo’a dengan penuh harap, dalam mendapatkan segala keinginan yang ada di sisi Allah Swt. baik berupa pahala maupun kebahagiaan di Dunia dan kenikmatan yang kekal di Akhirat. Serta dengan kondisi yang kedua, yakni seorang hamba-Nya berdo’a dengan rasa takut (cemas) terhadap segala sesuatu yang telah dipersiapkan oleh Allah Swt bagi musuh-musuh-Nya, berupa siksa kekal, adzab, dan neraka.
Sebagaimana Firman Allah Swt yang artinya :
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas[2]. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al- Anbiyaa’ : 90)   [2]. Maksudnya: mengharap agar dikabulkan Allah doanya dan khawatir akan azabnya.
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas[3]. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al- A’raaf : 55-56)  
[3]. Maksudnya: melampaui batas tentang yang diminta dan cara meminta.
            Bukankah do’a itu merupakan senjata orang mukmin?!!! Yang hanya kepada Allah Swt mereka meminta dan mengharap segalanya. Karena do’a adalah ibadah murni yang tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah Swt. Dan, sesungguhnya Allah Swt ialah dekat! Dengan do’a, sesorang dapat beribadah secara optimal kepada Rabbnya. Oleh karena itu, maka barangsiapa meninggalkan do’a dengan perbuatannya seolah-olah ia menyatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan Allah, hal ini akan menyebabkan turunnya murka Allah Swt. akan tetapi, seringkali manusia lalai untuk bisa bersyukur kepada Allah Swt. sehingga ketika permasalahannya diselesaikan melalui do’a, ia pun lupa bahwa Allah Swt yang mengatasi segala persoalannya. Ingatlah!!! Allah Swt murka, jika kami tidak meminta kepada-Nya. Namun jika manusia ketika ia diminta, maka dia marah.:D
 Sungguh, do’a bukan hanya sesuatu yang diperintahkan, tetapi dengan do’a jua bisa mengantarkan sang pelakunya untuk mendapatkan pahala dari sisi-Nya. Adapun keutamaan do’a lainnya, Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada yang (bisa) menolak Qadla, kecuali do’a. Dan tidak ada yang (bisa) menambah umur kecuali kebajikan.” (HR. Ibnu Majah: I/35)

Kamis, 05 Desember 2013

(My Poem) Tak Terikat, karena tak Bersenyawa

Sepandang diri ini terperanjat dalam lamunan,
Sebatas hamparan ada, walau telah terbentang,
Selintas harapan dikenang, dan tak dapat lagi terhapuskan,
Kini yang ada hanyalah masa gemilang kemenangan.
Setumpuk kertas telah terhiasi lukisan pena,
Saat pena menari-nari indah, ia menuliskan segalanya.
Dari sejuta kisah dan harapan sang penulis,
Meski ia sendiri, bukanlah sebuah hal yang terbaca olehnya.

Waktu bergulir dengan cepatnya,
Tanpa terasa terhanyut dalam keheningan dan jua tawa.
Walau hanya bisa berbaur dalam waktu dan keadaan,
Namun takkan jua bisa menyatu dalam tutur kata, hati, dan juga rasa.
Segenap hati ingin rasanya membisu,
Selang waktu yang berlalu seolah mengikat sembilu,
Tak pernah terlewatkan tuk berubah,
Tampak sempurna hanya dalam kata.
Termangu sunyi tanpa terpaut hati,
Hanyut tapi tak ikut merasakan simpatiknya,
Terikat, meski tak senyawa, yang kian bercampur, dan berbaur,,,
Hingga menjadi bisu, diam di tempat.

Terhenyak fikiran melayang,
Dengan seruan orang ramai.
Tapi mereka tiada pernah perduli,
Hingga dilema hidup pun menyayat sang qalbu ini.
Coba berbaur dengan air,
Namun air memiliki ion yang berbaur.
Hendak bercampur dengan yang mana???
Karena memang tiada bisa senyawa, dan ia pun hanya tersenyum saja ^_^ 

Rabu, 04 Desember 2013

Jangan Risau... ^_^

Yang indah hanya sementara, yang Ikhlas hanyalah datang dari lubuk hati. Ketulusan datang dari sanubari, ikhlas mengisi karena anugerah dari sang Illahi. Tidak akan mudah mencari yang hilang (tiada), tidak akan mudah jua dalam mengejar impian dan asa.
Namun jauh lebih susah lagi ketika mempertahankan apa-apa yang sudah ada dan yang sudah tercapai (miliki). karena yang tergenggam bisa terlepas, yang terikat pun terkadang membelenggu. jika tidak dapat memiliki apa yang disukai, maka sukailah apa yang sudah dimiliki. bukankah dengan bersyukur akan menambah Nikmat?!!! :)